Masukkan Code ini K1-43E2AC-4
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

kumpulblogger

Sabtu, 01 Januari 2011

Survey Roy Morgan Research : 52 Persen Rakyat Indonesia Menuntut Penerapan Syariah Islam

Survey Roy Morgan Research : 52 Persen Rakyat Indonesia Menuntut Penerapan Syariah Islam

Link“Uneasy support seen for sharia“. Demikian headline The Jakarta Post 24 Juni 2008. Judul yang provokatif ini lebih kurang maknanya : Dukungan terhadap syariah yang mengkawatirkan. Pasalnya, sebuah survey menunjukkan bahwa mayoritas kaum Muslim Indonesia mendukung diterapkannya syariah untuk negara ini, walaupun ada kekhawatiran mengenai akibat penerapannya itu. Survey yang dilakukan oleh Roy Morgan Research itu, melibatkan 8,000 responden dari seluruh negeri, dan menemukan bahwa 52 persen orang Indonesia mengatakan bahwa Syariah Islam harus diterapkan di wilayah mereka

Belakangan memang posisi gerakan Islam yang ingin mengembalikan syariah dan Khilafah kembali disorot. Gerakan Islam seperti ini dituding akan menghancurkan Indonesia, memecah belah dan menimbulkan penderitaan pada rakyat. Tudingan ini tentu saja salah alamat. Seharusnya, diarahkan kepada sistem Kapitalisme-Sekuler yang diterapkan di Indonesia sekarang. Mengingat sistem kapitalisme inilah yang menjadi penyebab berbagai persoalan bangsa yang tak kunjung selesai seperti kemiskinan, kebodohan, kejahatan, korupsi, dan problem lainnya.

Sistem kapitalisme pun telah menjadi jalan bagi negara-negara imperialis untuk mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia atas nama investasi asing, pasar bebas, dan privatisasi. Hutang luar negeri yang di’paksa’kan untuk Indonesia telah menjerat negara ini menjadi negara lemah.

Indonesia pun mengalami apa yang disebut curse of resource (kutukan sumber daya alam). Indonesia kaya tapi penduduknya miskin. Mengalami Curse of oil (kutukan minyak), Indonesia kaya minyak tapi rakyat tidak memperoleh keuntungan dari minyak yang luar biasa. Alih-alih mendapat berkah, BBM untuk rakyat malah dinaikkan.

Sistem Kapitalisme yang menuhankan HAM dan demokrasi, justru menjadi alat penjajahan Barat di Indonesia yang mengancam kesatuan Indonesia. Atas nama HAM, Timor Timur lepas dari Indonesia. Hal yang sama mengancam Aceh, Papua, dan Maluku. Demokrasi juga tak pelak di beberapa tempat telah menjadi pemicu konflik horizontal antar rakyat.

Jadi seharusnya, sistem Kapitalisme inilah yang harus menjadi musuh bersama umat Islam dan bangsa ini, bukan syariah Islam. Adapun tawaran syariah Islam justru akan membebaskan Indonesia dari penderitaan. Syariah Islam menjamin kesejahteraan rakyat, melindungi kekayaan alam dari penjajahan, menjaga kesatuan Indonesia.

Karena itu, saat ini tidak ada lagi alasan bagi kita untuk menolak syariah dan Khilafah ini. Khilafah yang akan menerapkan syariah Islam akan memberikan kebaikan bagi Indonesia.

Pertama, Penerapan syariah Islam adalah tuntutan aqidah.

Kaum Muslim wajib menerapkan semua aturan Allah Swt. sebagai konsekuensi keislaman mereka. Syariah Islam yang bersumber dari Allah SWT dengan sifatnya Ar Rahman ar Rohim pastilah akan memberikan kebaikan bagi manusia. Sebaliknya berpalingnya manusia dari aturan Allah SWT akan menghancurkan manusia. Masalah kewajiban ini dijelaskan Imam an Nawawi dalam Syarh Shohih Muslim : “Mereka (para Imam Madzhab) sepakat wajib mengangkat Kholifah”.

Kedua, Syariah akan mensejahterakan rakyat.

Sistem kapitalistik yang menaungi masyarakat saat ini hanya mensejahterakan sebagian kecil orang, sementara mayoritas umat hidup dalam kemiskinan, padahal negeri-negeri Islam rata-rata memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Sebaliknya, kebijakan ekonomi berdasarkan syariah adalah menjamin kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) setiap individu rakyat. Pendidikan, kesehatan, keamanan, dan transportasi yang merupakan kebutuhan vital rakyat pun diperoleh dengan biaya murah, bahkan bisa gratis. Sebab, kekayaan alam seperti emas, minyak, gas, hutan adalah milik umum (al milkiyah al ‘amah) yang hasilnya diberikan kepada rakyat.

Ketiga,Syariah akan melindungi kekayaan alam Indonesia.

Berdasarka syariah Islam kekayaan alam seperti emas, minyak, gas, batubara, adalah milik rakyat (milkiyah ‘amah). Kekayaan itu itu tidak boleh diberikan kepada asing dengan alasan apapun. Negara dalam hal ini harus mengelolanya secara baik dan transparan. Individu apalagi swasta asing, tidak dibolehkan sama sekali memiliki kekayaan alam ini. Hasil kekayaan alam ini nantinya diberikan untuk rakyat.

Keempat, Syariah menjamin keamanan rakyat dan negara.

Sistem sanksi yang sangat tegas dalam Islam akan menjamin keaman rakyat. Bagi yang membunuh dihukum mati, yang mencuri di potong tangannya, kecuali dia mencuri karena lapar. Negara juga akan membangun fasilitas umum yang menjamin keamanan rakyat seperti jalan yang baik. Umar bin al-Khaththab sangat khawatir kalau di perjalanan ada unta yang terperosok karena jalan yang rusak.

Kelima, Syariah Islam menjaga pertahanan serta keutuhan dan persatuan negeri-negeri Islam.

Berdasarkan syariah Islam upaya memisahkan diri (bughot) seperti disintegrasi diharamkan. Syariah Islam juga mencegah segala hal yang bisa menyebabkan kekuatan asing mencengkram Indonesia. Seperti kerjasama militer atau keberadaan Namru-2. Syariat Islam melarang keberadaan LSM-LSM asing yang menjadi kaki tangan negara asing menghancurkan negara.

Disamping itu, ketiadaan Khilafah yang menerapkan syariah Islam membuat kaum Muslim bagaikan kehilangan penjaga rumah mereka. Akibatnya, orang-orang jahat dengan gampang masuk dan membuat kerusakan di negeri-negeri Islam. Ironisnya, orang-orang jahat ini diundang oleh para penguasa Muslim sendiri atas nama demokrasi, rekontruksi, pembangunan, investasi, dan lain-lain. Padahal penjajah tersebut mempunyai satu tujuan: mengeksploitasi negeri-negeri Islam.

Negeri-negeri Islam yang tadinya satu di bawah naungan Khilafah pun dipecah-pecah atas nama demokrasi dan penyelesaian konflik. Khalifahlah yang akan kembali menyatukan umat Islam. Itu pernah terbukti, bukan omong kosong. Khilafah Islam berhasil menyatukan umat manusia dari berbagai ras, suku, bangsa, warna kulit, dan latar belakang agama yang sebelumnya berbeda. Semuanya dilebur dengan prinsip ukhuwah islamiyah.

Keenam, Syariah Islam memuliakan dan menjaga kehormatan wanita.

Kapitalisme telah merendahkan wanita dengan serendah-rendahnya. Mereka menganggap wanita tidak lebih dari komoditi ekonomi yang bisa diperjualbelikan. Para kapitalis yang rakus juga memperkerjakan wanita di pabrik-pabrik dengan upah yang sangat murah. Sangat berbeda dengan Islam, yang demikian memuliakan wanita. Islam menjaga kehormatan wanita dengan kewajiban menutup aurat dan mengatur pergaulan wanita. Wanita diposisikan oleh Islam pada tempat yang sangat mulia di keluarga sebagai ummu wa rabbatul bait (pengatur rumah tangga). Tidak hanya itu, wanita pun diberikan peran politik yang agung dalam masyarakat. Dengan demikan, para ibu menjadi ujung tombak terciptanya generasi Islam yang berkualitas dan bertakwa.

Ketujuh , Syariah Islam melindungi orang-orang yang lemah dan warga non-Muslim.

Kapitalisme telah mendiskriminasi manusia berdasarkan kekuatan modalnya. Anda dapat makan layak, pelayanan kesehatan prima, pendidikan unggul, dan rumah yang asri dan nyaman kalau Anda bermodal besar. Berbeda dengan Islam, yang akan menjamin orang-orang lemah dan miskin; termasuk juga melindungi warga non-Muslim ahlul dzimmah. Kebutuhan pokok mereka dijamin sebagai bagian dari hak mereka menjadi warga negara Daulah Islam.

Kedelapan, Penerapan syariah Islam akan menyebarluaskan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin.

Penyebaran nilai-nilai Kapitalisme seperti sekularisme, demokrasi, HAM, pluralisme, dan pasar bebas telah menjadi bencana besar bagi umat manusia. Siapa yang bisa menyelamatkan ini semua? Tidak lain kecuali Islam. Nilai-nilai Islam yang bersumber dari Allah Swt. akan memberikan rahmat bagi seluruh dunia saat syariat Islam ditegakkan. Inilah yang pernah terjadi sepanjang sejarah Kekhilafahan Islam. Bagaimana peradaban Islam telah memberikan sumbangan yang luar biasa bagi dunia, baik dari segi nilai-nilai ideologis yang mengatur hidup manusia maupun kemajuan material seperti sains dan teknologi.

Hal ini secara jujur diakui sejarawan Will Duran dalam Will Durant – The Story of Civilization:” Para Kholifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan usaha keras mereka. Para Kholifah telah mempersiapkan berbagai kesempatan bagi siapapun yang memerlukannya dan meratakan kesejahteraan selama berabad-abad dalam luasan wilayah yang belum pernah tercatatkan lagi fenomena seperti itu setalah masa mereka ”

Gerakan Islam yang ingin menegakkan syariah Islam merupakan bagian dari respon untuk Islam terhadap Kapitalisme Global. Kapitalisme global yang sifatnya mendunia harus dilawan dengan gerakan yang sifatnya mendunia juga. Disinilah relevansi perjuangan penerapan syariah dan Khilafah untuk menghentikan penjajahan kapitalisme global dunia. Walhasil, umat Islam seharusnya mendukung perjuangan ini bukan sebaliknya. Kapitalisme global harus menjadi musuh bersama umat Islam. Kapitalisme global hanya bisa dihentikan dengan penerapan syariah Islam oleh Khilafah Islam. Allahu Akbar.

29 komentar untuk “Survey Roy Morgan Research : 52 Persen Rakyat Indonesia Menuntut Penerapan Syariah Islam”

Adam Cholil :

26 June 2008 pada 10:45

sudah jelas! umat sebenarnya ingin hidupdibawah naungan islam. yang penakut dan munafik itu para gegeden nya. ingat wahai para elit;anda nanti akan diadili dihadapan Allah karena tidak memperjuangkan islam bersamaumat.

suyoto :

26 June 2008 pada 13:27

Assalamu’alaikum

Mari kita terus berjuang untuk menegakkan syariah islam dibumi yang kita cintai ini, sudah terbukti bahwa kapitalisme dan sekulerisme, demokracrazy dan plurarisme menghancurkan peradaban dan jelas-jelas menyengsarakan rakyat.

Ya ALLOH Yang Maha memberi kekuatan beri Hambamu kekuatan untuk menegakkan syariahmu

Eyang Kakung :

26 June 2008 pada 16:35

[quote]

…saat ini tidak ada lagi alasan bagi kita untuk menolak syariah dan Khilafah ini….

[end]

…pssst, sebenarnya mereka juga ngadain survey tentang penolakan sistem edan plus antek-anteknya yang ada sekarang, tapi rasanya terlalu ‘lugu’ untuk dimuat koran manapun….

rumaisha :

26 June 2008 pada 20:40

Assalammu’alaykum..

Syariah Islam sudah begitu sempurnanya, yang telah nyata datang dari sang kholik, mengapa masih ada yang meragukan???

Jangan pernah berhenti berusaha untuk menegakkan Khilafah dan menerapkan syariah…Janji Allah pasti akan datang… dan musuh-musuh Islam akan hancur. Allahhu Akbar !!!

marwan :

26 June 2008 pada 21:33

perang ideologi ini harus dimenangkan islam, semakin kencang perlawanan kita maka semakin kencang pula mereka qaum kufar dan munafik melawan, saudaraku ini debuah pertanda baik yang akan menjadi kabar buruk bagi mereka, para pengemban dakwah tidak boleh lengah, karena mereka pasti sudah menyiapkan senjata baru untuk memberangus ideologi islam. Demi Alloh tiada kemuliaan selain memperjuangkan Dien ini dan mati sahid

di medan Jihad dan Dakwah, Alloh Akbar…….

abu nada wm :

26 June 2008 pada 21:44

Survey NENBUKTIKAN…

SEM INSTITUTE mengatakan 83 % ummat rindu SYaRIAH..

Roy Morgan Research Dr 8000 responden 52 % mendukung Syriah….

Lalu kenapa dirisaukan…

bukankah itu berita gembira….

“BAHKAN DALAM KAEDAH DEMOKRASI KATANYA KALO SUDAH 50% + 1 sudah memenuhi QUORUM”…………….

bukankah 83 % dan 52 % sudah lebih dari QOURUM…

karena itu wahai penguasa……….

janganlah ragu2 menerapkan SYARIAH…

karena mayoritas ummatmu telah mendukung…..

Umar Khalid :

27 June 2008 pada 12:18

emang udah fitrahnya kayak gitu…

wajar aja…KAPITALIS-SEKULARIS itu bakal hancur sendiri kok..mereka bakal MATI dengan KONCO-KONCONYA..

Hidup Syari’ah Khilafah!!!

danang wisnu :

27 June 2008 pada 15:43

http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/06/24/1/121711/mayoritas-warga-indonesia-dukung-hukum-islam

begitulah…syangnya mereka masih bingung dgn apa2 yg mereka cari..

Karina Dive :

27 June 2008 pada 16:25

Sami’na wa Atho’na..

Jika mau selamat dunia & akhirat,

maka Syari’ah Islam harus TEGAK di Indonesia, bahkan DUNIA. Kok ANEH..!? Aturan yang telah ditentukan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala PEMILIK Alam Semesta ini disingkirkan, dan malah memakai aturannya Manusia yang PASTI bergelimang DOSA…!? Ngawur ach…

Panglima Lazuardi :

27 June 2008 pada 20:24

UMMAT TELAH SEMAKIN PAHAM TENTANG SYARIAH,. APALAGI YANG DI TUNGGU? AYO KITA SAMA2 MENEGAKKAN KHILAFAH

iman ti bandung :

28 June 2008 pada 11:15

inilah relevansi perjuangan penerapan syariah dan Khilafah untuk menghentikan penjajahan kapitalisme global dunia

PU_GHEE ti BANGKA :

29 June 2008 pada 00:08

K.A.P.I.T.A.L.I.S : BBM naik, MELAHIRKAN gANGSTER SMU, PILKADA yg selalu ricuh n riwueh, Keamanan yg tidak terjamin, HUTANG Negara yg gk pernah lunas, kebutuhan semakin mencekik, pendidkan mahal & tdk berkualitas, sarjana PENGANGGURAN, masyarakat penyakitan, POLITIK yang tidak berpihak pada rakyat, Setiap solusi yg ditawarkan pemerintah hy menyelesaikan 1 mslh & menimbulkan 1000 mslh (red. BLT)… DIMANAKAH LETAK AKAL KALIAN???

APAKAH KALIAN MASIH BELUM PUAAAS MEMBUAT MASYARAKAT INI MERINTIH, MENANGIS, MENJERIT, MEMINTA-MINTA, MERONTA, MEMOHON agar mereka bisa sejatera…

ISLAM mencoba memberikan solusi kok banyak yg USIL dan BENCI…???

KAMI TIDAK AKAN PERNAH BERHENTI MEMBERIKAN KABAR GEMBIRA INI KEPADA UMMAT, BAHWA KHILAFAH ITU BENAR2 AKAN TEGAK SEGERA…

Wong Tegal :

29 June 2008 pada 16:41

Ya Alloh…

Kami ingin hidup di bawah naungan Islam.

Shalahuddin Thariq al Fatih :

30 June 2008 pada 01:56

SYARIAH……….!!!

TUNGGU APA LAGIIIII

thariqalfatih@ymail.com

Alif nur rohman :

1 July 2008 pada 07:57

Allahu akbar… Aku rindu tegaknya syariah islam di bawah naungan Khilafah

najib moch :

1 July 2008 pada 19:21

aturan siapa lagi yang lebih baik dari aturan allah swt

Abdul Rivai BM :

1 July 2008 pada 21:26

Bismillah. Allahu Akbar

InsyaAllah saya akan mendukung penerapan syariah di negara ini.

Mochamad Nur Hidayatollah :

2 July 2008 pada 18:38

Kebangkitan umat Islam sudah jelas telah berada di ambang mata.. Mari kita sambut berdirinya kembali Khilafah Islamiyah dengan bersatu padu melawan orang-orang kafir dan fasiq..

“Kebenaran nyata yang tidak terorganisir dengan baik dan benar akan kalah oleh kesesatan nyata yang hanya terorganisir asal-asalan”

JIKA MEMBELA ISLAM ADALAH TERORIS; SAYALAH TERORIS ITU!! :)

LAA HAWLA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL ‘ALIYYIL ‘ADHIIM!

ALLAHU AKBAR!

tri win :

2 July 2008 pada 22:45

terapkan syariah indonesia jadi berkah…

hairuddin :

3 July 2008 pada 00:08

sudah menjadi tanggung jawab ummat islah untuk menegakkan hukum-hukum ALLAH. untuk itu syariah harus ditegakkan dimuka bumi ini,INILHUKMU ILLA LILLAHI, Sesunguhnya yang menetapkan hukum hanyalah hak ALLAH. (QS. Arrad:57).

Cokie :

3 July 2008 pada 13:19

52 Persen Rakyat Indonesia Menuntut Penerapan Syariah Islam..?

Aku Yakin Bisa lebih, soalnya belum semua umat Islam paham dan sadar Syariah Islam

Itu adalah PR kita Semua…

terus berjuang……..

balqeez al qawarir :

3 July 2008 pada 18:33

yang menolak syariah mungkin takut gak bisa berbuat curang lagi! takut gak kebagian duit pelicin! takut gak bisa mamerin body sexy! :)ngerasa terkekang!

fajar_sda :

3 July 2008 pada 20:46

Assalamu’alaikum wr wb.

Terkait dg hasil riset Roy Morgan ini, saya coba telusuri langsung ke website-nya utk mengunduh laporan lengkap-nya. Krn biasanya mrk pasti publish versi lengkapnya.

Tapi sayangnya mrk sdh menggantinya dg halaman “The Jakarta Post” yg memuat berita tsb.

Adakah dari antum yg sempat mengunduh versi lengkap dari hasil survey tsb sebelumnya?

kalau ada mohon bisa dikirimkan ke email ane di : fajarkurniawan78@gmail.com.

Jazakallah.

Survey Roy Morgan Research : 52 Persen Rakyat Indonesia Menuntut Penerapan Syariah Islam « ISLAM BUKAN TERORIS :

7 July 2008 pada 14:05

[...] Gerakan Islam yang ingin menegakkan syariah Islam merupakan bagian dari respon untuk Islam terhadap Kapitalisme Global. Kapitalisme global yang sifatnya mendunia harus dilawan dengan gerakan yang sifatnya mendunia juga. Disinilah relevansi perjuangan penerapan syariah dan Khilafah untuk menghentikan penjajahan kapitalisme global dunia. Walhasil, umat Islam seharusnya mendukung perjuangan ini bukan sebaliknya. Kapitalisme global harus menjadi musuh bersama umat Islam. Kapitalisme global hanya bisa dihentikan dengan penerapan syariah Islam oleh Khilafah Islam. Allahu Akbar. [...]

Lembaga Survei Dunia :

12 July 2008 pada 10:08

Survey : 80 Persen Mahasiswa Memilih Syariah Sebagai Pandangan Hidup

Sebagaimana diberitakan Kompas (4/03/2008) , ketua Umum Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Indonesia M Danial Nafis pada penutupan Kongres I GMPI di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (3/3) mengungkap hasir survey yang cukup mengejutkan. Mengutip survei yang dilakukan aktivis gerakan nasionalis pada 2006, sebanyak 80 persen mahasiswa memilih syariah sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara.

Sebanyak 15,5 persen responden memilih aliran sosialisme dengan berbagai varian sebagai acuan hidup. “Hanya 4,5 persen responden yang masih memandang Pancasila tetap layak sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara,” katanya.

Penelitian itu dilakukan di Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, dan Universitas Brawijaya. Perguruan-perguruan tinggi tersebut selama ini dikenal sebagai basis gerakan politik di Indonesia.

Danial menilai survei tersebut menunjukkan kondisi riil di perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia. Kondisi ini menunjukkan semakin rendahnya semangat nasionalisme di kalangan generasi penerus bangsa.

Sementara itu, mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menambahkan, nilai Pancasila yang digali para pendiri bangsa masih sangat relevan dengan kondisi kekinian. Sikap alergi sebagian anak bangsa dengan Pancasila dapat menjadi pemicu disintegrasi bangsa.

Survey ini, meskipun survey tidak selalu bisa dipastikan mewakili realita yang sesungguhnya, mencerminkan, semakin kuatnya keinginan mahasiswa untuk menegakkan syariah Islam. Kecendrungan untuk kembali kepada syariah sesungguhnya bukanlah fenomena lokal. Sebuah polling yang dipublikasikan pada bulan April 2007, yang hasilnya terkesan ditutup-tutupi. Polling itu, yang dilakukan atas pengawasan Universitas Maryland, menegaskan riset yang dilakukan sebelumnya pada masalah seperti terdapat pada http://www.css-jordan.org.

Polling tersebut yang dilakukan di empat negara muslim (Mesir, Maroko, Pakistan, Indonesia) dengan mayoritas penduduk kaum muslim menunjukkan beberapa hal yang antara lain :Dukungan bagi penerapan Hukum Syariah di Negara-negara Islam;Penyatuan dengan Negara-negara lain di bawah naungan Khilafah; Penentangan atas pendudukan dan kebijakan Barat pada umumnya; Penentangan atas pemaksaan diberlakukannya nilai-nilai Barat di tanah kaum Muslim; Penentangan atas penggunaan kekerasan terhadap penduduk sipil

Bagi beberapa isu tingkat konsensus bagi ide-ide itu melebihi 75%.

Keinginan untuk kembali ke syariah Islam, sebenarnya gampang dipahami. Kondisi negeri-negeri Islam yang menyedihkan sekarang ini menjadi salah satu faktor. Meskipun negeri-negeri Islam sebagian besarnya adalah negeri yang kaya, namun kesejahteraan masyarakatnya menyedihkan. Indonesia misalnya, menggunakan standar World Bank , lebih dari setengah penduduk Indonesia , artinya lebih kurang 110 juta orang hidup dalam kemiskinan.

Penindasan yang dilakukan Barat di negeri-negeri Islam semakin mendorong hal ini . Di Irak, diperkirakan 1 juta penduduk sipil meninggal dunia pasca pendudukan AS dan sekutunya. Pembantain umat Islam juga terjadi di Afghanistan juga memilikukan nurani umat Islam. Belum lagi , secara sistematis penduduk sipil Palestina, diteror dan dibantai oleh negara Zionis Israel. Sementara penguasa negeri Islam hanya diam seribu bahasa.

Penghinaan terus menerus yang dilakukan Barat terhadap Islam juga memperkuat keinginan untuk menegakkan syariah dan Khilafah. Berulang-ulang Rosulullah saw dihina oleh media Barat sementara pemerintah Barat tidak banyak berbuat apa-apa atas nama kebebasan berpendapat. Penghinaan terhadap Al Qur’an juga terjadi di penjara-penjara yang menjadi tempat penyiksaan dan penghinaan terhadap umat Islam atas tuduhan terorisme.

Semua penderitaan diatas dinyakini akibat penerapan Kapitalisme di negeri-negeri Islam. Penerapan syariah Islam diyakini akan menyelesaikan persoalan akibat ideologi Kapitalisme ini. Sementara, kebutuhan akan Khilafah Islam sendiri merupakan konsekuensi langsung dari kewajiban menerapkan syariah Islam. Tidaklah mungkin syariah Islam bisa ditegakkan secara menyeluruh tanpa negara.

Kerinduan terhadap Khilafah juga muncul karena terpecah belahnya umat Islam saat ini. Khilafah dipercaya akan menyatukan umat Islam seluruh dunia. Keberadaan pemimpin negeri-negeri Islam yang tidak hirau terhadap rakyatnya, tidak melindungi umat Islam, bahkan lebih memilih menjadi agen-agen negara Kapitalis memperkuat kesadaran akan kewajiban Khilafah ini .

Namun kita perlu mengkritisi pernyataan Mantan Gubernur DKI yang menganggap kecendrungan terhadap syariah Islam ini akan memicu disintegrasi. Propaganda busuk ini sebenarnya sudah basi, tapi tetap saja berulang-ulang dipropagandakan. Kita perlu menegaskan, justru penerapan syariah Islam akan memperkuat persatuan negeri ini . Sebab syariah Islam mengharamkan upaya pemecahbelahan negeri-negeri Islam termasuk Indonesia. Mengharamkan intervensi asing yang akan mengobok-obok Indonesia. Tidak heran kalau Hizbut Tahrir berulang-ulang meningatkan bahaya campur tangan asing di Timor Timur, Aceh, dan Papua, Ambon yang akan memicu disintegrasi.

Sutiyoso tampaknya salah alamat dalam mengidentifikasi persoalan di Indonesia. Berbagai persoalan di Indonesia seperti kemiskinan, konflik sosial, perampokan kekayaan negara , korupsi , dan disintegrasi , bukan disebabkan oleh syariah Islam yang memang belum diterapkan di Indonesia. Tapi penyebabnya adalah kita selama ini menerapkan sistem Kapitalisme. Jadi bukan karena syariah Islam.

Ironisnya mereka yang mengklaim nasionalis justru memperkokoh penjajahan terhadap Indonesia. Lihat, mereka yang mengklaim nasionalis, justru membiarkan kekayaan alam Indonesia di rampok oleh asing dengan keluarnya UU yang pro liberal seperti UU Migas, UU SDA, UU Kelistrikan, UU penanaman modal . Mereka juga getol menyuarakan liberalisasi, privatisasi, dengan alasan globalisasi. Padahal semua ini akan menyebabkan kekayaan alam Indonesia dirampok oleh asing.

Mereka mengklaim nasionalis yang memperhatikan rakyat. Mereka teriak save our nation , tapi kenyataannya, mereka malah mendukung kebijakan pro IMF seperti menaikkan BBM, mengurangi subsidi terhadap kesehatan dan pendidikan yang semuanya membuat rakyat semakin menderita. Mereka juga berbusa-busa mempertahankan hutang luar negeri, meskipun telah terbukti membuat Indonesia didikte oleh negara pendonor.

Mereka mengkalim nasionalis yang menjaga keutuhan negara, tapi justru membiarkan asing mengancam keutuhan negara . Mereka membiarkan LSM asing memprovokasi disintegrasi atas nama HAM. Mereka juga membiarkan negara-negara penjajah yang memiliki niat jahat, campur tangan untuk menyelasaikan persoalan Indonesia. Pernjanjian DCA Indonesia-Singapura meskipun kemudian ditolak menjadi bukti bagaimana para yang mengklaim nasionalis ini justru menjual negara.

Walhasil, Indonesia dan negeri Islam akan keluar dari berbagai persoalan ini, kalau kita mencampakkan ideologi Kapitalisme dalam berbagai aspek dan kembali kepada syariah Islam. Sekali lagi syariah Islam yang akan meyelamatkan Indonesia. Bukan yang lain. Dan Hizbut Tahrir akan terus berjuang untuk ini, untuk menyelamatkan Indonesia, mensejahterakan rakyat, dan membuat Indonesia mandiri tidak tergantung kepada asing.(Farid Wadjdi)

Dahlan ti Bogor :

17 July 2008 pada 01:00

Survey membuktikan bahwa Ummat Islam di Indonesia manyoritas berharap kepada Syariat Islam… kepada saudara-saudara sekalian yang teguh dan Istiqomah dan terus menerus mendakwahkan penerapan Syariat Islam dalam seluruh faktor kehidupan di Negri ini… lihatlah, bahwa hasil perjuangan dan usaha saudara sekalian menampakkan hasil… I’tikad Ummat Islam Negeri ini telah nyata kehendaknya akan keharusan dan kewajiban diterapkannya Syariat Islam dalam seluruh aspek Kehidupan… tinggal upaya saudara-saudara agar intikad dan kehendak itu menjadi keinginan yang kuat disertai kesediaan untuk berkorban karena Allah, untuk bergerak bersama sama Saudara dalam menggantikan sistem kapitalis Nasionalis yang rusak dan menghinakan dengan sistem Islam yang rahmatan lil A’lamin… Saudara - saudara para pejuang penegak Syariah dan Khilafah.. Istiqomahlah dalam perjuangan ini… karena semakin dekat tujuan Dakwah saudara-saudara… maka Ujian dan Cobaan juga semakin besar dan semakin beragam menantang gerak dakwah kita… hanya berserah diri kepada Allah lah semua urusan dakwah ini kita kembalikan…. laahaula walaa kuwwata illa billahila’liyyil Aziim….

malizam :

20 August 2008 pada 12:20

Keenam : Seorang muslim wajib memejamkan matanya dari melihat majalah-majalah yang merusak itu demi ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya saw dan demi menjauhi bencana dan tempat-tempatnya. Kepada seseorang janganlah mendakwakan terhadap dirinya terjaga dari dosa sungguh Rasulullah memberitahukan bahwa “Sesungguhnya syeitan itu mengalir di tubuh anak adam seperti mengalirnya darah”. Imam Ahmad -rahimahullah- berkata : ” Entah berapakah suatu pandangan yang menimbulkan bencana di hati orang yang melihat itu”. Maka barang siapa yang tergantung dengan apa yang terdapat di dalam majalah-majalah itu dari gambar-gambar dan yang lainnya telah merusak hatinya dan kehidupannya serta memalingkannya kepada hal-hal yang tidak bermanfaat baik dunia maupun akhirat. Karena, baiknya hati dan kehidupannya hanya disebabkan oleh ketergantungan dengan Allah dan mengibadatinya, lezatnya bermunajah kepadanya dan ikhlas serta penuhnya kecintaannya kepada Allah.

Broe1978 :

21 August 2008 pada 09:02

Ass. Wr. Wb.

Salah satu cara yang paling jitu adalah memanfaatkan pemilu 2009 untuk seluruh umat muslim di Indonesia agar tidak ikut memilih (golput)karna memang selain mengikuti berarti mengakui sistem demokrasi yang “HARAM” itu juga akan berpengaruh terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. sehingga para thagut akan tahu apa keinginan masyarakat indonesia sebenarnya. sehingga penegakan khilafah dan syariah islam agar dapat segera terwujud. Allahu Akbar….!!!!

Wassalam Wr. Wb.

Zaky Aldheani :

8 September 2008 pada 12:50

umat islam tanpa syariah bagai makan tanpa garam….

Tidak ada komentar:

Pengikut

Arsip Blog