Kita Bisa Menjadi Negara Adi Daya !
Dengan negara Khilafah , umat Islam akan memiliki negara Adi Daya pembawa kebaikan untuk dunia, negara pemimpin bukan pengekor yang terpuruk
Salah satu kelemahan utama umat Islam sekarang ini adalah ketidakmampuan untuk melihat potensi sendiri. Akibatnya umat Islam selalu menjadi negara pengekor (follower) yang diperparah dengan penyakit rendah diri (inferior) dan mental peminta-minta . Kondisi ini membuat umat Islam selalu bergantung kepada negara-negara Barat , tunduk mengadopsi ideologi Kapitalisme Barat. Meskipun Barat dengan ideologi kapitalisme sendiri sedang mengalami kemunduran yang parah.
Padahal umat Islam telah diberkahi Allah SWT dengan semua hal yang dibutuhkan untuk menjadi untuk menjadi negara adi daya yang memimpin dunia. Umat Islam memiliki kemampuan materil dan intelektual yang akan membawa manusia dari semua ras, warna kulit, dan bahasa menuju kemakmuran di dunia ini. Umat Islam diberkahi dengan aqidah dan ideologi yang mulia untuk seluruh alam. Yang tidak dimiliki oleh umat Islam sekarang hanyalah satu , yakni negara Khilafah yang menyatukan semua potensi itu. Dengan negara Khilafah ,umat Islam akan menjadi negara adi daya yang membawa berkah bagi dunia, pemimpin bukan pengekor.
Dalam buku , Jafar Mumammad Abu Abdullah menggambarkan besarnya potensi umat Islam untuk menjadi negara adi daya. Betapa tidak, dunia Islam memiliki pusat populasi yang besar, lebih dari 1,5 miliyar ( 23% dari populasi dunia). Sebaliknya di saat di bagian dunia yang lain, terutama di Eropa, angka pertumbuhan penduduknya cendrung negatif (menurun) , angka pertumbuhan penduduk negeri sungguh menggembirakan, Alhamdulilah. Dengan begitu, Negara Khilafah Islamiyah akan memiliki angka tenaga kerja yang tinggi (18% tenaga kerja dunia). Dengan peningkatan kemampuan SDM dunia Islam, hal ini akan menyokong produksi secara besar-besaran dan aktifitas ekonomi yang produktif.
Kekuatan gabungan militer umat Islam melebihi negara-negara utama di dunia saat ini. Berdasarkan data yang diolah dari CIA Fact Book, dunia Islam memiliki potensi untuk menjadi suatu negara adi daya dengan kekuatan militer yang amat besar . Gabungan militer aktif dunia Islam berkekuatan 5,59 juta personil. Jauh lebih tinggi daripada kekuatan Amerika saat ini dengan 1,47 juta personil militer Aktif. Adapun Rusia memiliki 1.037.000, China memiliki 2,25 juta, dan dua anggota permanen Dewan Keamanan PBB , Prancis dan Inggris, berturut-turut hanya memiliki 0,26 dan 0,24 juta personil militer aktif. Selain itu, pertumbuhan populasi yang tinggi akan membantu Negara khilafah Islamiyah membangun kekuatan militer terbesar di dunia.
Dalam produksi agrikultur, umat Islam memproduksi 29,8% sereal sedunia, 20,7% produksi kapas, 21,06% produksi beras, 16,85% gandum sedunia, begitu pula produksi kacang hijau yang tertinggi di dunia. Potensi yang membuat negara Khilafah bisa bersikap independen karena tidak bergantung pada pasokan pangan asing. Negara Khilafah Islamiyah adalah negara kedua terbesar produksi rami (bahan dasar industri tekstil) dan mengekspornya (hampir 80%) ke pasar dunia.
Di bawah kepemimpinan Negara Khilafah Islamiyah, berarti kita memiliki 72,12% cadangan minyak dunia dan memproduksi hampir 50% produksi sedunia setiap harinya , memiliki lebih dari 61% cadangan gas dunia, 22,60% cadangan uranium, dan memiliki cadangan bijih besi yang banyak. Potensi energi yang demikian besar ini modal yang sangat penting untuk menjadi negara adi daya.
Penyatuan Negara Khilafah Islamiyah akan mengontrol lokasi-lokasi strategis utama secara geopolitik di dunia; laut, darat, dan rute udara. Aset strategis ini akan membuat Negara-negara seperti China, Jerman dan Jepang dibawah pengaruh langsung negara Khilafah . Negara adi daya ini akan memiliki kontrol penuh atas rute-rute laut yang paling penting di dunia dari selat Gibraltar di Moroko melewati Mediterania, Bosporus,atau melalui Terusan Suez, lautan India, Selat Malaka. Itu berarti, Eropa harus menerima keinginan Negara khilafah Islamiyah atau mereka memilih menjadi negara terasingkan. Dengan Moroko di satu sisi Atlantik, Negara Khilafah Islamiyah akan mengontrol urusan-urusan di Atlantik dengan baik.
Terakhir dan yang paling penting, Negara Khilafah Islamiyah akan memiliki generasi-generasi terbaik dari manusia dengan pandangan idelogi yang jelas. Sebagaimana firman Allah SWT : (Qs. Ali Imran: 110)
Tentu saja negara Khilafah tidak akan terwujud tanpa ada yang memperjuangkannya. Karena memperjuangkan tegaknya negara Khilafah tidak bisa ditunda-tunda lagi. Ini harus menjadi agenda seluruh umat Islam. Atau seperti kata Rosululah SAW kita akan tetap seperti buih di lautan yang meskipun banyak tapi sangat rapuh. Kondisi yang membuat kita menjadi mangsa negara –negara Kapitalisme yang rakus. (www.hizbut-tahrir.or.id/farid wadjdi)
Sabtu, 01 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pengikut
Arsip Blog
-
▼
2011
(57)
-
▼
Januari
(57)
- Allahu Akbar! Tentara Daulah Islam Irak Terlihat M...
- Waspadai Iblis Si Perusak Amal
- Syariat yang Tidak Adil, Islam Atau Kristen?
- Kesesatan Paham Murji’ah Dalam Contoh Kehidupan Se...
- Jilbab, Lambang Kebebasan Hakiki
- Dalam Pertarungan Antara Amerika dan Cina di Korea...
- Jihad: Kewajiban yang Hilang
- Mengaku Tak Menembaki Abu Tholut, Densus Berdusta!!
- Para Pengkhianat Islam: Mustafa Kemal Pasha
- Toleransi Islam vs Toleransi Barat
- Buya Syafii Maarif, Mengapa Mengajak Berguru kepad...
- Human Rights Watch Menyerang Syariah Islam !
- Haji Malcolm X dan Persatuan Umat
- Syariah Islam Ancaman Buat Amerika Serikat ?
- Gelombang Perubahan Menuju Khilafah Tidak Terbendung
- HAM: Alat Propaganda dan Penjajahan Barat
- HARAMNYA MUSLIM TERLIBAT NATAL
- Survey: Mayoritas Muslim Dunia Inginkan Peran Isla...
- Survey Roy Morgan Research : 52 Persen Rakyat Indo...
- Idul Adha Kristiani: Yesus Disembelih Menebus Dosa...
- Dalam Memerangi Dakwah Islam, Otoritas Menyita Kit...
- Sekularisasi Agama, Liberalisme, Kapitalisme Ekono...
- WikiLeaks: AS=Penjajah, Para Penguasa Muslim Pelay...
- Berapa Hak Waris Seorang Isteri?
- Hak Warisan Pria dan Wanita Dua Banding Satu, Adil...
- Laki-laki dan Haramnya Emas
- Proyek Deradikalisasi : Upaya Menjinakkan Umat Islam
- Ruu Intelijen 2010: Bentuk Tirani Baru?
- Kita Bisa Menjadi Negara Adi Daya !
- Makanan Haram Menghalangi Terkabulnya Doa
- Mental Syirik
- Apakah Puasa Sehari Tanggal 11 Muharram Disunnahkan?
- Introspeksi Anak Salah Asuh dan Salah Gaul
- Awas! Makna Jihad, Khilafah dan Thaghut Akan Direv...
- Mau Surga atau Neraka, Kenalilah dengan Siapa Engk...
- Soal Jawab: Hubungan AS dengan Cina
- Umat Islam : Umat yang Adil Bukan Moderat !
- Haram Hukumnya Mengucapkan Selamat Natal
- Perbedaan Mandi Janabat Wanita dengan Laki-laki
- Densusleaks, Bocornya SMS Gorries Mere
- KH Murhali Barda: Saya Hanya Ingin Tegakkan Syaria...
- Refleksi Akhir Tahun 2010
- Menggagas Sistem Pro Ibu
- Bocoran Situs Wikileaks Menegaskan Keantekan Para ...
- Muslimah dalam Keterasingan
- Profesor Amerika Ramalkan Dolar Hancur
- Menggugurkan Janin Yang Divonis Cacat Fisik
- Liberalisasi Energi di Balik Pencabutan Subsidi
- Pernak-Pernik Seputar Wudhu
- Selamatkan Indonesia Dengan Syariah Menuju Indones...
- Utang, ‘Bom Waktu’ Amerika
- Uang Panas Kuras Anggaran Negara RI
- Warga Dunia Serbu Koin Perak
- [mediaumat] Arim Nasim: Century dan KS Perampokan ...
- 10 Kerusakan Dalam Perayaan Tahun Baru Masehi
- Negara-negara Skandinavia Berusaha Larang Hizbut T...
- Yesus Adalah Seorang Muslim
-
▼
Januari
(57)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar