Masukkan Code ini K1-43E2AC-4
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

kumpulblogger

Sabtu, 05 Juni 2010

Musuh Islam Berlabel Islam Yang Didanai Asia Foundation.txt

Dengan dana uang The Asia Fondation Islam Liberal menyusupi ormas Islam seperti NU, Muhammadiyyah,
Hidayatullah, YPI Al Azhar, dan sebagainya. Selain menyusup mereka juga membentuk organisasi seperti JIL
dan Paramadina. Dengan cara ini mereka merusak Islam dari dalam dengan paham pluralisme, tafsir tematik/
hermeunetika (mentafsirkan al Qur'an dengan pola pikir sekuler), kesetaraan gender, filsafat serta aliran sufi
yang bertentangan dengan Islam.

Musuh Islam Berlabel Islam

Inilah daftar lembaga beserta nama tokoh dan alamatnya yang meminta-minta (istilah Ulil Abshar Abdalla,
Koordinator JIL: mengaju­kan proposal dana, lalu dalam bahasa pergaulan dipakai ungkapan partner dalam
kerjasama) kepada The Asia Foundation

Ghirah dan kecemburuan kaum Muslimin terhadap ajaran Islam yang agung, dewasa ini betul-betul meng­hadapi
ujian berat. Serbuan propaganda kekafiran, kemaksiatan dan hujatan bahkan pelecehan terhadap Islam mengalir
deras tak terbendung. Secara historis, memanglah wajar, mengingat per­se­teruan antara haq dan batil
memang tidak pernah berakhir, hingga akhir zaman.

Namun, yang amat menggelisahkan adalah realitas bahwa banyak kalangan Muslim yang dengan setia menjadi
penonton dari pertun­jukan kafir di depan kelopak matanya. Tidak sedikit pula kaum Muslimin yang secara
tegas membantu menghina dan melecehkan ajaran Islam di hadapan orang-orang kafir! Hinaan dan pelecehan itu
terkadang diaplikasikan dalam bentuk tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti melakukan
sebuah kekafiran, terkadang juga berupa ucapan yang secara sadar atau tidak sadar sebenarnya adalah
hujatan terhadap Islam!

Yang paling parah lagi, bila itu dilakukan oleh orang yang memakai label Islam. Salah satunya adalah majalah
Syir'ah yang didanai oleh The Asia Foundation (TAF).
Mendengar nama TAF, tentu tidak heran lagi telinga kita, pastilah lembaga yang didanai bersenyawa dengan
kelompok Liberalis berkedok Islam lainnya. Sebab, hampir semua LSM yang didanai oleh TAF, produknya
sama, yaitu menggerogoti akidah Islam. Kekacauan yang terbesar adalah penyebaran racun-racun pluralisme,
liberalisme dan inklusivisme yang diusung oleh JIL dengan Komunitas Utan Kayunya, Paramadina dengan Fiqih
Lintas Agamanya dan Musdah Mulia dengan Kompilasi Hukum Islamnya.

Majalah Syir'ah, namanya sangat bagus, berarti jalan yang terang, diambil dari Al-Qur`an surat Al-Ma`idah
48: Wa likullin ja'alna minkum syir'atan wa minhajan terjemah Indonesianya: Untuk tiap-tiap umat di antara
kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.

Motonya pun cukup bagus, Mengurai Fakta Menenggang Beda: Berangkat dari kesadaran akan perbedaan.
Perbedaan sebagai ciptaan Allah yang abadi. Bukan untuk bertikai, melainkan untuk berlomba-lomba untuk
berbuat kebajikan.

Tapi akhlaknya buruk tidak seindah moto­nya. Misinya kotor tak seterang nama­nya. Setiap edisi yang
diterbitkan tiap bulan, selalu ada racun yang ditebarkan kepada pembaca di negara Muslim terbesar di
dunia ini. Topik racunnya pun monoton, yakni mencitranegatifkan umat Islam, mencitrapositifkan Yahudi dan Nasrani, serta melegalisasi pemurtadan umat Islam.

Ternyata Syir'ah tidak mengurai fakta menenggang beda, tapi mengurai fitnah menenggang pemurtadan. MAG, MAI


MEREKA ADALAH SAUDARA SEPERSUSUAN Yang didanai The Asia Foundation (TAF)

Inilah daftar lembaga beserta nama tokoh dan alamatnya yang meminta-minta (istilah Ulil Abshar Abdalla,
Koordinator JIL: mengaju­kan proposal dana, lalu dalam bahasa pergaulan dipakai ungkapan partner dalam
kerjasama) kepada The Asia Foundation:

1. Jaringan Islam Liberal (JIL) dan Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Ulil Abshar Abdalla dan Nong
Mahmada, Jl. Utan Kayu 68-H Jakarta Timur.

2. Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Dr Djohan Effendi dan Ulil Abshar Abdalla, Jl.
Percetakan Negara No. C-553, Jakarta Pusat.

3. Paramadina (Penggencaran Pluralisme Agama/Menyamakan Semua Agama), Kautsar Azhari Noer, Jl
TB Simatupang Pondok Indah Plaza III F5/7 Jakarta.

4. Majalah Syir'ah, Alamsyah M Dja'far, Jl Asembaris Raya M Kavling 8 Kebon Baru Tebet, Jakarta Selatan.

5. Lembaga Buruh, Tani dan Nelayan (LBTN), PP Muhammadiyah, Moeslim Abdurrahman, Jl. Menteng Raya 62
Jakarta Pusat.

6. Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP), Pramono U Tantowi dan Rizal, PP Muhammadiyah, Jl. Menteng Raya
62 Jakarta Pusat.

7. Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM), Munawar, Hendrik dan Denden (Retas), Kantor PP Muhammadiyah, Jl.
Menteng Raya 62 Jakarta Pusat.

8. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LP3-UMY), Said
Tuhuleley, Budi dan Asykuri Chamim, Gedung AR Fachruddin Kampus UMY, Jl. Lingkar Selatan Tamantirto
Kasihan, Yogyakarta.

9. Lembaga Penelitian Universitas Muham­madiyah Surakarta (UMS), Gustin, Jl. A Yani, Pabelan,
Surakarta, Jawa Tengah.

10. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Aceh, Afdhal Jihad, Jl KH A Dahlan, Banda Aceh.

11. Pemuda Muhammadiyah (PM) Aceh, A Malik Musa, Jl. KHA Dahlan, Banda Aceh.

12. Fatayat NU, Dra Maria Ulfah Anshor, Marhamah dan Iin, Gedung PBNU Jl Kramat Raya 164 Jakarta Pusat.

13. Lakpesdam NU, Masykur Maskub, Imdadun Rahmat dan Taswan, Jl. H. Ramli No 29A Menteng Dalam, Tebet,
Jakarta Selatan.

14. PUAN Amal Hayati (Urusan Gender), Sinta Nuriya (istri Gus Dur), Jl. Warung Silah No. 30 RT 02/05
Kompleks Masjid Al-Munawwarah, Ciganjur, Jakarta.

15. Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), Masdar F Mas'udi, Jl. Cililitan Kecil III/12,
Kramat Jati, Jakarta Timur.

16. Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Yogyakarta, Najib, Tompeyan TR III/133 Yogyakarta.

17. Pusat Studi Antar Komunitas (PUSAKA) Padang, Sudarto, Jl Purus I No. 8A Padang, Sumatera Barat.

18. Gender Team for Ministry of Religious Affairs (GT-MORA), Dra Siti Musdah Mulia, Departemen Agama RI,
Jl. Lapangan Banteng No 4-6 Jakarta Pusat.

19. Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ), Dra Siti Musdah Mulia, Jl Matraman Masjid I.A Jakarta Selatan.

20. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Dr
Masykuri Abdillah dan Hakim Jamil, Jl Ir H Juanda 95
Ciputat.

21. Pusat Studi Wanita (PSW) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Rosatria, Jl Ir H Juanda 95
Ciputat.

22. Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
(urusan gender), Dr Amsal Bachtiar, Jl Ir H Juanda 95
Ciputat.

23. Desantara, Drs Bisri Effendi, Jl. Raya Citayam 35 Depok.

24. DPP Korps Perempuan Majelis Dakwah Islam (MDI) (Bidang Garapan tentang Gender), Hj Juniwati T
Maschjun Sofwan dan Nilmayetti, Jl Anggrek Nelly Murni
11A, Slipi Jakarta Barat.

25. Indonesian Center for Islam and Pluralism (ICIP), Syafii Anwar dan Syafiq Hasyim, Jl Hang Lekiu I No. 09
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

26. Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin, Nurcholish Madjid, Jl Gatot Subroto
IV/Kemiri NO 102 Banjarmasin Kalsel.

27. Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LkiS), Amiruddin, M JadulMaula, Fikri dan Luth, Sorowajan Baru, Jl Pura
No 1 Yogyakarta.

28. Lembaga Kajian Pengembangan Masyarakat dan Pesantren (LKPMP) Makassar, Azhar Arsyad, Jl Faisal
Raya No 22 Blok 22B Makassar.

29. Lembaga Studi Aksi untuk Demokrasi (LS-ADI), Anick, Jl Ir H Juanda Gg Swadaya Rt 01/08 Pisangan,
Ciputat.

30. Rahima (Urusan Gender), Syafiq Hasyim, Jl Pancoran Timur IIA No 10 Pasar Minggu Jakarta Selatan, dan
masih banyak lagi.

(Sumber: Jejak Tokoh Islam dalam Kristenisasi, Hartono Ahmad Jaiz, Darul Falah Jakarta, Cet. I, Juli 2004,
hlm.158-164).

Sumber : Majalah Tabligh

Tidak ada komentar:

Pengikut